Halaman

Jumat, 22 Mei 2015

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

MAKALAH PENYUSUNAN KARYA TULISAN ILMIAH



Disusun Oleh :
Ferry Firdaus (12212911)
3EA04

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut  biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar?
Bagaimana proses mengarang ilmiah?
Bagaimana penyajian karya ilmiah?

TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberi penjelasan tentang penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar, serta mengetahui proses mengarang ilmiah dan mengetahui penyajian karya ilmiah.
Sedangkan manfaat yang dapat diambil adalah dapat membuat karya ilmiah dengan baik dan benar sesuai kaidah dengan kaidah yang telah ditentukan.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KARYA ILMIAH
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

1. Bagian Pembuka
Cover
Halaman judul
Halaman pengesahan
Abstraksi
Kata pengantar
Daftar isi
Ringkasan isi

2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
Latar belakang masalah
Perumusan masalah
Pembahasan/pembatasan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian

Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
Pembahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis

Bab III Metodologi penelitian
Waktu dan tempat penelitian
Metode dan rancangan penelitian
Populasi dan sampel
Instrumen penelitian
Pengumpulan data dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian
Jabaran varibel penelitian
Hasil penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Saran

4. Bagian penunjang
Daftar pustaka
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian
Daftar Tabel

PROSES MENGARANG ILMIAH
Mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam bentuk tulisan. Mengarang juga dapat melatih orang untuk mengeluarkan pikirannya dengan baik sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Kegiatan mengarang itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan sadar, berarah, dan mempunyai mekanisme, serta persyaratan-persyaratan lain yang perlu diperhatikan agar karangan berhasil baik. Mekanisme karangan meliputi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan karangan dan kegiatan pada tahap penulisan karangan.
Tahap perencanaan karangan merupakan tahap awal atau tahap persiapan dan rangkaian proses penulisan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi, antara lain :
Memilih dan membatasi bahan pembicaraan (topik),
Merumuskan judul karangan yang baik.

PENYAJIAN KARYA ILMIAH
Secara garis besar, Struktur Penyajian Karya Ilmiah terdiri atas bagian; Pendahuluan, Pokok pembahasan, dan Penutup. Dengan demikian, sebuah karya ilmiah akan selalu mulai dengan suatu  pengantar yang menuju ke pokok pembahasan, dan diakhiri dengan penutup yang dapat berupa simpulan dan rekomendasi.
Bagian Pengantar. Bagian pengantar atau sering disebut pendahuluan dapat berupa latar belakang yang menggambarkan penting nya topik yang akan dibahas, tujuan penulisan, dan mungkin juga ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang ditulis. Ada bagian pendahuluan yang hanya terdiri dari satu atau dua paragraf, ada pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi lagi menjadi subtopik.
Bagian Inti. Bagian inti atau pokok pembahasan sebuah karya ilmiah merupakan bagian yang paling besar dalam sebuah karya ilmiah. Tergantung dari luasnya masalah yang di bahas atau dari jenis karya ilmiah yang ditulis, bagian pembahasan ini dapat sangat panjang dan dapat pula sangat singkat. Skripsi, tesis, dan disertasi mungkin mencantumkan beberapa bab yang dapat dikelompokkan sebagai bagian inti, sedangkan artikel ilmiah mungkin mencamtumkan beberapa subtopik. Namun yang jelas bagian inti atau pokok pembahasan ini memberi kesempatan kepada penulis untuk memaparkan proses kejadian /penelitian yang di lakukan atau hasil kajian yang akan diungkapkan.
Bagian penutup. Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan. Seperti halnya pada bagian pendahuluan dan bagian inti, bagian penutup sebuah karya ilmiah juga mempunyai struktur kajian yang khas, yang berbeda dari bagian penutup jenis tulisan lain. Sebuah karya ilmiah biasanya ditutup dengan simpulan dan harapan atau rekomendasi. Semua ini merupakan simpulan kajian peserta terhadap topik atau masalah yang disajikannya, serta tindak lanjut yang diharapkan terjadi berdasarkan simpulan tersebut. Berita atau cerita pendek tidak selalu menutup berita atau ceritanya dengan simpulan dan rekomendasi.Bottom of For

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:

Objektif
Pola berfikir deduktif – induktif
Sistematika Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
Karya tulis
Makalah
Skripsi
Thesis
Disertasi
Laporan hasil peneliti

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta.
Keraf, Gorys, 2004, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Ende: Nusa Indah, Cetakan XIII.
Rumaningsih, Endang, 2011, Mahir Berbahasa Indonesia, Semarang: Ra-SAIL (Ranah Ilmu-ilmu Sosial Agama dan Interdisipliner), Cetakan III.
Wasito, Hermawan, 1997, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winarto, Yunita T., Totok Suhardiyanto, dan Ezra M. Choesin (eds.), 2004, Karya Tulis Ilmu Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Edisi 1.
HYPERLINK “http://czifa24.blogspot.com/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html”http://czifa24.blogspot.com/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html (Diakses pada 21/05/2015)
HYPERLINK “http://estetikainspire.blogspot.ae/2011/11/perencanaan-karya-tulis-ilmiah.html”http://estetikainspire.blogspot.ae/2011/11/perencanaan-karya-tulis-ilmiah.html (Diakses pada 21/05/2015)
HYPERLINK “http://herizanyp.blogspot.com/2012/12/makalah-penulisan-ilmiah.html”http://herizanyp.blogspot.com/2012/12/makalah-penulisan-ilmiah.html (Diakses pada 21/05/2015)
HYPERLINK “http://sapasayaa.blogspot.ae/2012/03/struktur-struktur-penyajian-karya.html”http://sapasayaa.blogspot.ae/2012/03/struktur-struktur-penyajian-karya.html (Diakses pada 21/05/2015)
HYPERLINK "https://hendikam.wordpress.com/2015/05/21/makalah-proses-penyusunan-karya-ilmiah/ (Diakses pada 22/05/2015 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar