Halaman

Minggu, 27 Januari 2013

Manusia dan Tanggung Jawabnya

          Dalam tugas saya yang baru ini saya akan membuat artiker/tulisan sendiri, tidak biasanya saya menulis tugas saya sendiri karena biasanya hanya tinggal copy & paste dari blog atau dari internet ^_^. Di tugas kali ini saya diminta membuat tulisan mengenai “Manusia dan Tanggung Jawab” dan kali ini benar benar harus dari kata-kata saya sendiri.


       Dan dalam tugas kali ini saya akan membuat tulisan mengenai “Manusia dan Tanggung Jawab menurut Agama Islam”, tetapi sebelum memulainya. Kita harus mengetahui arti dari tanggung jawab itu sendiri. Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik  bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. 

       Sedangkan menurut Agama islam tanggung jawab itu adalah tanggung jawab personal, yang berarti tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dan seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :” Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap Manusia akan dimintai pertanggungjawabanya di akhirat kelak mengenai ilmu, harta yang ia dapat, waktu yang ia pergunakan dan kehidupannya secara umum. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:” Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."


        Sekarang kita bahas mengenai pertanyaan yang pertama terlebih dahulu, yaitu Tentang umur, untuk apa ia habiskan. Dalam sabda Rasulullah kita akan diberikan pertanyaan mengenai Umur kita, bagaimanakah cara kita menghabiskan umur kita? Apakah hanya untuk bersenang-senang belaka? Bermalas – malasan kah ? atau kita menghabiskan umur kita untuk berbuat baik ? Saya harap kita semua termasuk golongan orang selalu berbuat baik. Alangkah buruknya jika kita hanya menghabiskan umur kita untuk hal yang tidak berguna, yang tanpa kita sadari kita sudah mendekati ajal dan kita tidak mempunyai kebaikan untuk di timbang di akhirat kelak, Nudzubillah.

        Dan sekarang kita bahas yang kedua, yaitu Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan. Dalam pertanyaan kali ini setiap orang juga akan di tanyakan bagaimana kehidupan di masa mudanya, pertanyaan kali ini menurut saya hampir sama dengan Umur hanya saja lebih kepada Masa Mudanya. Kita sebagai orang – orang yang termasuk masih muda harus mempergunakan waktunya sebaik mungkin, apalagi yang berstatus Mahasiswa. Sebagai Mahasiswa kita harusnya rajin belajar tingkatkan prestasi dan membuat orangtua kita bangga terhadap kita. Sempat saya terdiam ketika saya tahu jika di akhirat nanti akan di pertanyakan masa mudanya, karena saya merasa saya belum melakukan hal yang istimewa sampai saat ini. Saya harap Allah mau membantu saya menggerakkan tubuh ini ke arah yang lebih baik dan di jauhi rasa malas yang selalu menyelimuti jiwa ini. . Aamiin ^_^


         Kali ini kita bahas yang ketiga, yaitu Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan. Dalam pertanyaan ini kita semua akan ditanyakan mengenai Harta. Bagaimanakah kita mencari harta ? Dengan cara Halal kah ? Atau mungkin dengan cara Haram ? Allah benar benar akan mempertanyakan setiap harta yang kita dapat walaupun itu hanya sebutir kurma (harta itu tidak selalu uang), akan di tanyakan pula kepadanya bagaimana cara memperolehnya, dengan cara mencuri kah ? atau dengan cara membelinya ? dan ditanyakan pula dari mana ia memperoleh uangnya. Oleh karena itu kita harus hati-hati dalam mencari rezeky, jangan sampai harta yang kita dapat itu dari sesuatu yang haram…Naudzubillah. Dan juga kita akan di tanyakan untuk apa harta itu di gunakan, jangan sampai kita menggunakannya untuk hal yang tidak perlu, apalagi menghambur – hamburkanya. Alangkah baiknya kita menyisihkan harta kita untuk orang yang tidak mampu. Semoga Allah mau menggerakkan hati kita untuk selalu berbagi.. Aamiin ^_^.


          Dan yang pembahasan yang ini yang terakhir, yaitu Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan. Kali ini mengenai ilmu pengetahuan yang kita peroleh, untuk apa ia pergunakan ? untuk siapa ilmu itu di berikan ? dan apa tujuan ia mencari ilmu ? Sebagian orang berpikir mereka mencari ilmu untuk dirinya sendiri, tapi ada juga untuk sekedar menambah ilmu pengetahuan. Tapi kebanyakan orang zaman sekarang mereka belajar bukan untuk mencari ilmu melainkan untuk mencari kerja, memperbagus nilai dan memperbagus ijazah saja. Padahal ilmu penting jika digunakan dengan baik, terutama ilmu agama. Agar kita bisa selalu dekat dengan Allah dan tahu cara berdekatan dengan Allah. Bahkan ada pepatah yang mengatakan “Berilmu dahulu sebelum Berbicara”. Itu dimaksudkan agar orang yang diajarkan tidak sesat dan tidak salah kaprah. Dan setiap orang yang berilmu akan di tinggikan derajatnya oleh Allah. Seperti dalam firmannya ALLah s.w.t berfirman dalam AL qur;’an surat AL Mujadalah ayat 11 yang artinya: “Allah meninggikan baeberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan).dan ALLAH maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Oleh karena itu penting bagi kita mencari ilmu, apalagi bisa digunakan untuk kepentingan bersama dengan niat karena Allah. Semoga saja Allah mau mempermudah kita mdalam mencari ilmu dan memudahkan kita memahaminya. . Aamiin ^_^.

          Dan satu lagi hal yang perlu kita tahu, bahwa Allah tidak akan meminta pertanggung jawaban kita terhadap sesuatu yang tidak kita kehendaki. Al-Quran secara tegas menyatakan:
Allah tidak akan meminta pertanggungjawabanmu atas sumpah-sumpah yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia akan meminta pertanggungjawabanmu terhadap apa yang disengaja oleh hatimu... (QS Al-Baqarah [2]: 225).
...tetapi jika seseorang terpaksa, sedangkan ia tidak menginginkannya, dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya... (QS Al-Baqarah [2]: 173).
Dapat juga disimpulkan, bahwa karena manusia diberi kemampuan untuk memilih, maka pertanggungjawaban berkaitan dengan niat dan kehendaknya.
Semoga artikel yang saya buat ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca, dan mohon maaf jika ada kekurangan ^_^. Semoga kita termasuk golongan orang yang selamat Dunia dan Akhirat…AAMIIN ^_^









Tidak ada komentar:

Posting Komentar