Hubungan Cinta dan Kasih Sayang Antara Manusia
dan Tuhan
Hubungan cinta dan kasih sayang antara manusia dan Tuhan sering
diistilahkan dengan spiritualisme.
Dimana spiritualisme adalah suatu paham pengkultusan kepada Sang Pencipta yang
diaktualisasikan dengan pemujaan dalam berbagai bentuk sesuai dengan situasi
kultural suatu sistem kemasyarakatan. Kecintaan kepada Tuhan adalah wujud dari
rasa terimakasih yang kepadanya atas jasanya yang telah menciptakan alam semesta
beserta isinya.
Bentuk ungkapan terimakasih tersebut sangat beragam dari
ungkapan yang bersifat primitif hingga logis dan cerdas. Masyarakat primitif
yang sedang dalam pencarian akan keberadaan Tuhan mewujudkan keyakinan mereka
dengan cara menyembah batu, pohon dan benda maupun tempat yag dianggap keramat
lainnya. Sedangkan wujud masyarakat peralihan adalah dengan mewujudkan rasa
terimakasih mereka dengan berdoa langsung kahadapannya dengan menggunakan
berbagai sarana terbaik yang mereka miliki. Salah satu wujud cinta adalah
pengorbanan, maka pengorbanan yang terbaiklah yang dilaksanakan untuk
mengungkapkan terimakasih kita kehadapannya. Terdapat beberapa aliran yang
sengaja bunuh diri lantaran ingin mengungkapkan rasa cinta mereka kehadapan
Tuhan.
Dengan semakin berkembangnya zaman dan moderenitas tak dapat
dihindari sementara wujud cinta kehadapan-Nya adalah mutlak dan absolut, maka
wujud cintapun berubah menjadi lebih logis. Kenapa logis karna moderenitas tak
terlepas dari unsur ilmiah dan logis. Memang sejatinya terdapat unsur cinta
yang berupa insting yang kadang berada di luar nalar. Atau dikatakan cinta
buta. Tapi dari sekian banyaknya manusia di muka bumi ini hanya sebagian kecil
sekali yang membabi buta mengungkapkan cintanya kehadapan-Nya. Berhubungan
dengan hal tersebut wujud terimakasih kehadapan-Nya bergeser dari pemujaan
berlebihan ke arah kegiatan produktif yang mendukung pelestarian spesies
manusia di muka bumi ini. Seperti kegiatan pendidikan, peduli lingkungan hidup,
gerakan peduli sesama berupa kegiatan bakti sosial, belajar dengan tekun,
bekerja untuk kesejahteraan keluarga, menjadi peminpin yang dicintai rakyatnya,
melaksanakan proses pembangunan bangsa berkelanjutan, pembinaan aspek moral
yang berkelanjutan, membina hubungan baik antar suku, golongan, agama dan
negara, melakukan penelitian ilmiah pada berbagai disiplin ilmu, menerapkan
teknologi tepat guna dalam mengeksplorasi alam baik di bumi maupun di ruang
angkasa dengan tujuan agar spesies manusia tetap eksis di muka bumi ini.
Uraian di atas sesuai dengan ajaran Hindu dalam kerangka
mencari, merindukan dan mencintai Tuhan yang dinyatakan dalam berbagai jalan
yaitu Bakti Marga, Karma Marga, Jenana Marga dan Yoga Marga. Sesungguhnya
filosofis Hindu sudah sadar betul akan tingkatan peradaban budaya manusia dari
zaman ke zaman. Kenapa Bakti Marga di tulis paling awal ? Karna memang kegiatan
bakti marga adalah kegiatan mengungkapkan rasa cinta kepadanya dengan bakti.
Pelaksanaan riilnya sebenarnya sudah kita laksanakan secara rutin terutama untuk
umat Hindu. Ke dua ditulis Karma Marga karna sarana lain untuk mengungkapkan
rasa cinta adalah berbuat sesuatu yang baik demi kesejahteraan, ketentraman dan
kedamaian umat manusia. Jenana Marga pada urutan ketiga adalah untuk
mengantisipasi kekritisan umat manusia dalam melakukan pencarian dalam usaha
mencintai Tuhan. Dimana manusia dibekali akal sehat untu mencari sendiri
kebenaran itu. Sehingga dengan demikian apakah kita salah untuk mengkritisi ?
Apakah salah kita sebagai mahluk Tuhan dalam usaha kita untuk mencari kebenaran
dalam usaha mencintainya mencari ilmu, belajar menggunakan akal sehat ?
Hendaknya ini perlu menjadi renungan kita bersama, apakah kebebasan berfikir di
ranah sosial saat ini sudah demikian ? Yang terakhir adalah Yoga Marga yaitu suatu
tataran tertinggi dalam usaha mencintai Tuhan yang dapat dicapai dengan
konsentrasi penuh, menyatukan fikiran mendekat kepadanya. Tahapan terakhir ini
adalah yang paling sulit dan menurut sejarah katanya pernah dilakukan oleh
beberapa wiku zaman dulu. Mengapa saat ini jarang ada rohaniawan yang berani
mengklaim sudah melakukan penyatuan dengan Tuhan melalui jalan Yoga Marga ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar